Kamis, 01 Oktober 2009

Sexperience jilid 1

Artikel ini bukan merupakan sebuah cerita rekaan tentang seks, tapi merupakan rangkuman dari email yang dikirim setelah membaca blog saya..

Curhat Cindy Mahasiswi 22 tahun :
Hampir setiap lelaki yang pernah bersetubuh dengan saya selalu melakukan hal yang keliru di dalam melakukan antisipasi ketika saya mulai mencapai klimaks.
Mereka selalu mempercepat goyangan dengan begitu bernafsunya sehingga momen orgasme saya yang indah itu tidak berbekas. Seharusnya lelaki itu mengerti dan tahu apa yang harus dilakukannya apabila wanita mulai mencapai klimaks, yaitu memperlambat goyangan pada sikap gerakan yang hampir diam, dan kemudian mulai menggerakkan penisnya lagi secara perlahan-lahan sehingga gesekan penis di dalam vagina akan terasa begitu menggelitik berbaur dengan rasa klimaks yang baru saja tercapai sehingga kenikmatan yang saya peroleh, saking nikmatnya, akan sulit untuk saya ungkapkan dengan kata-kata.

Sering terlintas dalam pikiran saya ternyata orgasme yang saya peroleh melalui masturbasi jauh lebih nikmat dibandingkan dengan orgasme yang diperoleh dari penis laki-laki semacam yang di atas karena dengan cara masturbasi saya dapat merasakan kontraksi di dalam vagina dengan cara mengurangi sentuhan atau gerakan tangan saya ketika saya akan mulai klimaks".

Curhat Dewi, Dosen PTS, 35 tahun :
"Pada umumnya setiap lelaki mengetahui bahwa payudara wanita adalah daerah sensitif untuk meningkatkan gairah birahi wanita disamping clitoris. Selain sensitif untuk meningkatkan gairah birahi juga merupakan daerah yang rawan menerima rasa sakit. Kebetulan payudara saya ukurannya termasuk ukuran besar, dan suami saya sangat senang memainkan payudara saya baik sebelum maupun selama bersetubuh.

Kalau mengisap puting payudara saya, dia lakukan lama sekali dan kalau dia sudah akan mencapai orgasme remasan-remasannya pada payudara saya begitu liar sehingga rasa nikmat hilang menjadi rasa sakit yang luar biasa akibatnya saya selalu ingin segera mengakhiri acara persetubuhan ini. Sudah sering saya katakan padanya bahwa kalau dia meremas-remas payudara saya terlampau keras saya hanya merasakan rasa sakit bukan rasa nikmat.
Suami saya menjawab, bahwa hal itu pasti akan selalu terjadi karena payudara kamu begitu besar dan sangat merangsang untuk diremas dengan keras dan ekspresi wajah saya katanya kelihatan menyukai hal tersebut.
Padahal bagi hampir semua wanita, kalau puting payudara ini dihisap atau dikulum terlampau lama maka puting payudara itu akan menjadi keras dan sensitivitasnya menjadi berkurang. Waktu saya ngobrol mengenai hal ini dengan teman saya yang kebetulan juga memiliki ukuran payudara yang besar, diapun ternyata mempunyai masalah yang sama dengan pacarnya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa wanita yang memiliki payudara besar akan lebih sering menderitanya dibandingkan dengan kenikmatannya yang diperoleh oleh wanita yang hanya memiliki payudara yang berukuran sedang. Karena mungkin saja dalam benak pikiran laki-laki, tersimpan pikiran bahwa wanita dengan payudara yang berukuran besar itu menyenangi perlakuan yang lebih untuk payudaranya sehingga lelaki pasangan kita itu selalu dengan rakus dan kasar mempermainkan payudara wanita yang berukuran besar.
Padahal pikiran semacam itu salah sama sekali! Terlepas dari besar kecilnya ukuran payudara wanita, perlakuan yang lembut dan liar (bukan kasar) atas payudara itu akan memberikan rangsangan yang luar biasa sekali, dan jauh dari rasa sakit .Akibat dari hal ini, sudah lama saya jarang mencapai orgasme kalau bersetubuh dengan suami saya, pelarian saya untuk mencapai orgasme adalah melalui vibrator".

bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar